BANDINGKAN
KARYA: DEWI ANGGRIANI
Dulu
jika Semalam hujan mengguyur kota
Masih
terdengar nyanyian riang dedaunan menyambut hujan
Daun-daunan
menampakkan keelokannya
Pepohonan menari riang seirama dengan hembusan angin
Namun, kini ketika mentari kian cerah,
perlahan kesejukan tergantikan kepengapan
Ternyata
alamku tak lagi mampu bernyanyi seperti dulu
Mereka
bersedih, murung, bahkan hancur
Bagaimana
tidak, daun yang biasanya bernyanyi merdu kini sudah tiada
Pohon
yang biasa menari kini sudah ditebang
Dulu, jika semalam hujan mengguyur kota
Nampaklah hamparan danau yang indah dan ikan-ikan yang tersenyum
Namun kini, mereka merana, mereka pun tak mampu bertahan hidup
Rumah mereka hancur, makanan mereka tak ada karena danau kian dangkal
Mereka pun tak lagi ingin bekerja untuk manusia
Bekerja untuk mempertahankan hidup mereka
Karena manusia semakin tak menghiraukan
Dulu,
jika semalam hujan mengguyur kotaku
Paginya
kudapati hewan-hewan kecil yang Nampak lebih segar
Bertengger
diatap rumah tinggal penduduk kotaku
Tapi,
kini mereka semua takut untuk itu
Mereka
takut menjadi sasaran keganasan manusia
Mereka
takut, mereka ikut binasa bersama dengan alam
Jika alam terus menerus dihancurkan,
mereka akan murka
Dimana lagi kita bisa mencari obat
mengatasi murka alam kita?
Dimana lagi kita mencari sumber
kehidupan lain
Saat
ini marilah bersama kita sadari kesalahan dan kelalaian kita
Kelalaian
yang menyengsarakan teman kita, alam
Kasihan
mereka, hidup mereka terancam
Terancam
karena ulah kita sendiri
sadarilah
itu mulai kini karena semua
Adalah
warisan bagi anak cucu kita
0 comments:
Post a Comment