\

Monday, October 27, 2014

contoh NASKAH DRAMA "Dibalik sebuah kata cinta"



NASKAH DRAMA

Dibalik sebuah kata cinta



            Di suatu pagi yang cerah, tampak gadis belia yang sedang bersenda gurau dengan saudaranya di sebuah taman. Meraka adalah arindah dan indah yang merupakan putri dari pengusaha kaya yang ternama di kotanya. Pandangannya tertuju pada sesosok pria yang berlalu lalang di depannya. Karena penasaran, arindah menghampiri pria itu dan bertanya
Arindah :” hay, dari tadi kok mondar-mandir terus. Cari siapa sih”
Lukman: “oh gini, aku lagi cari temanku yang katanya mau ketemu di taman ini ”
Arindah : “pasti cewe’, tempat ini memang paling cocok untuk pacaran”
Lukman: “bukan, dia Cuma temen aku kok”
a.arindah: “temen apa temen, ngaku aja lagi”
lukman :”hehehe...tau gak, kamu tuh mirip boneka panda kakakku d rumah :p
a.arindah : masa’sih berarti aku lucu dong. Nama kamu siapa ?
lukman : lukman. Kamu ?
a.arindah : arindah
lukman: eh,ituh teman aku...aku pergi dulu yah...sampai jumpa lagi yah !
arindah : oiyah,,sampai jumpa.....
            pertemuan singkat  itu memberi kesan diantara kedua. Semenjak itu  mereka tidak pernah bertemu lagi, setelah seminggu kemudian mereka bertemu di sebuah restoran kecil  tidak jauh dari taman yang pertama kali mereka bertemu.
Lukman yang duduk sendiri menunggu makanan yang di pesan tiba-tiba terkejut dengan seseorang yang wajahnya tidak asing lagi dengannya, yaitu Arindah dan lalu menghampri gadis itu
Lukman : eh, panda...masih ingat aku gak ?
Arindah : ohh..kamu, lukman kan ?
Lukman : iya, syukurlah kamu masih ingat sama aku, kamu sendirian ?
Arindah : iya nih, sendirian abisnya gak ada yang mau temani aku makan siang. Ya udah aku sendiri deh..
Lukman : yaudah..kita bareng ajah makan siang nya ! aku juga lagi sendirian nih
Aindah : baiklah...
Setelah mereka bercakap-cakap sambil menikmati makanan pesanan mereka, lalu seseorang menepuk pundak arindah dan membuatnya kaget
a.nur : arindah anaknya bu ananda kan ? kamu sama siapa ?
arindah : lagi sama teman aku tante, tante sama siapa ?
a.nur : lagi sama eka.  temannya mama kamu juga. Kamu ingat kan ?
arindah : iya dong tante
a.nur : maaf yah, tante buru-buru. Masih Ada yang harus saya kerjakan
arindah : iya, nggak apa-apa. 
eka dan a.nur meninggalkan mereka berdua. Sambil berjalan,eka bertanya
eka: itu anaknya ibu ananda kan? Yang cowok itu anaknya ibu azizah loh? Kok mereka berdua makan bareng sih? Kan orang tuanya musuhan?
a.nur : ya bagus dong, orang tuanya musuhan bukan berarti anaknya musuhan juga.
Eka: tapi kalau ketahuan orang tuanya pasti mereka kena marah
            Malam itu, di rumah lukman
lukman : kakak..buka dong (sambil mengetuk pintu kamar asni)
Asni : masuk aja, nggak dikunci kok
Lukman : nih novel kakak, udah selesai aku baca
Asni : oh, simpan aja di atas meja
Lukman : aku jadi ingat sama teman baru aku (memandangi boneka panda asni)
Asni : teman baru? Ciee, cewek yah?
Lukman : iya dong, cantik loh . aku manggil dia panda. Nama asli nya Arindah
Asni : kapan-kapan ajak ke rumah yah. Kakak juga mau kenal
Lukman : beres kak.
Asni : kamu suka yah sama dia? Sekolah di mana? Tinggalnya di mana?
Lukman : masih bimbang kak. Aku baru ketemu dua kali. Itu aja nggak sengaja
Asni : nah, itu namanya jodoh
Lukman : Ahh.. Kakak bisa aja deh. Aku ngantuk, mau bobo dulu. Selamat malam kak,
            Lukman pun meninggalkan kamar asni. Keesokan pagi nya di kampus tempat lukman kuliah. Tidak sengaja lukman ketemu dengan A.indah di kantin mereka pun berbicara.
Lukman : Kamu juga kuliah di sini ?
A.indah : iya, , , kok aku nggak pernah liat kamu ?
Lukman :hmm, ,  ,akhir-akhir ini aku sibuk urus tugas. Soalnya banyak banget
a.indah : emangnya kamu jurusan apa?
Lukman : ekonomi. Kamu?
a.indah : teknik arsitektur.
Semenjak mengetahui mereka kuliah di kampus yang sama, mereka lebih sering bertemu sehingga mereka semakin akrab.

Dalam suatu pertemuan, terlihat terjadi perdebatan sengit antara hotel world dengan saingannya hotel star.
irvan : hotel kami menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, serta fasilitas2 yang membuat para pengunjung dari mancanegara dan lokal merasa puas sehingga....”
asni : betul kah seperti itu, kami pernah mendengarbahwa terjadi percekcokan antara staf dan pengunjung sehingga membuat mereka merasa tidak nyaman.pelayanan yang anda berikan juga tidak memberi kepuasan terhadap pengunjung. Selain itu, kami juga menyediakan sarana dan fasilitas yang anda berikan bahkan lebih baik”
a.ananda : anda tidak boleh menuduh kami sembarangan.kalau benar yang anda katakan,adakah bukti otentik yang anda miliki”
asni : .............
azizah: maaf, sebelumnya. Kami hanya mendengar keluhan-keluhan dari para pengunjung dan kami tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan hotel anda. Silahkan anda tanyakan sendiri kepada mereka.
Irvan : kami merasa tidak pernah melakukan apa yang anda tuduhkan kepada kami.
Asni : berarti anda menuduh kami bahwa kami berdusta. Kami dari keluarga baik-baik tidak seperti keluarga anda yang senang merusak kebahagiaan keluarga orang lain.
a.nanda : apa maksud anda mengatakan hal seperti itu. Jangan pernah mengaitkan antara pekerjaan dan hubungan pribadi, anda sangat tidak professional.
a.nur(investor) : cukup, saya muak dengan segala pembahasan ini.  saya akan memberikan waktu  selama satu bulan kepada masing-masing hotel untuk mempersiapkan segalanya. Terima kasih.
 sejak saat itu hubungan mereka yang sudah tidak baik justru semakin memburuk.
Latar (Rumah A.Indah)
Nanda : apa-apan sih... orang-orang dari World Hotel itu?! Kita merusak kebahagiaan orang lain? Huh... (Muka bersungut jengkel)
Irvan   : Sudah.. sudah.. mungkin itu hanyalah bentuk keirian mereka kepada kita.

Nanda : Tapi.... Mereka itu sudah keterlaluan. Kenapa sih Papa malah  mendukung mereka sih? (Muka marah tatapan tajam)
A.Indah           : Ada apa sih Pa, Ma? (Muka heran)
Nanda : Itu... tuh.. orang dari World Hotel menuduh keluarga kita yang tidak-tidak. Masa’ sih kita dituduh merusak kebahagiaan keluarga lain?
A.Indah           : Memangnya orang-orang dari World Hotel itu apa hubungannya dengan kita?
Irvan   : World Hotel merupakan saingan Hotel kita dari dulu, semenjak Hotel kita mulai dikenal oleh orang banyak. Sebenarnya hubungan kita dengan mereka dulu itu tidak separah ini.  Yah.. semenjak kejadian itu, hubungan kita sudah sampai tingkat stadium akhir.
(terdengar suara kaki)
Indah  : Halo Pa, Ma, Kak... (tersenyum bahagia) (Ikut duduk dan mendengarkan)
A.Indah           : Hai.. (Beralih tatapan ke Irvan) Maksud Papa kejadian apa sih?
Nanda : Yah.. itu loh, kejadian dimana terjadi perebutan investor antara Hotel kita dengan World Hotel. Yang pada akhirnya dimenangkan oleh Papamu.
Indah  : Terus memangnya masalahnya dimana? Rasanya nggak ada masalah. Setiap perebutan pasti ada yang dapat dan tidak bukan?
Irvan   : Yang jadi masalahnya setelah adanya keputusan tersebut tak lama kemudian pemilik World Hotel tersebut meninggal dan seluruh keluarga mereka mengira karena kita yang seenaknya saja mengambil investor tersebut dari mereka, maka pemiliknya pun meninggal.
A.Indah           : Jadi, ceritanya, saat ini mereka merasa dendam pada keluarga kita?
Indah  : yah.. tentu sajalah kak.. siapa coba yang nggak dendam kalau kejadiannya kayak gitu?
Nanda : Sudah.. sudah.. kalian mandi sana.
Indah dan A.Indah : oke mama sayang (mereka berdua bergegas ke kamar masing-masing)
(Latar kamar A.Indah)
A.Indah : (memegang hpnya) hai lukman, kamu lagi ngapain? Aku nggak ganngu kan? Ha, acara? Kayaknya nggak ada deh emangnya kenapa? Oh iya iya aku bisa kok.  Jam berapa? Oh oke-oke. Malam lukman (mematikan telefon dan melompat kegirangan)
(Latar Taman)
A.Indah : (menghampiri Lukman yang sedang duduk di salah satu bangku taman) udah lama yah? Maaf yah aku telat
Lukman : nggak kok, aku juga baru datang
A.Indah : oh iya, kamu mau bilang apaan sih? Kok sampai ngajak ketemuan?
Lukman : gini.. kamu...kamu mau nggak....hmmm
A.Indah : mau apa? Mau makan?
Lukman : kamu mau nggak kalau kita jadian?
A.Indah : haaaa?? (tertawa terbahak-bahak) ada-ada aja nih
Lukman : Aku serius (berdiri di hadapan A.Indah
A.Indah : kamu serius?
Lukman : iyaaa..serius banget
A.Indah : hmm (mengangguk) (tersenyum)
Lukman: Serius?? Kamu mau jadi pacar aku? (muka kegirangan)
A.Indah           : Serius.. Duarius malah.. Hahahaha
(Keduanya pun tertawa)
            Beberapa hari kemudian, hari itu ulang tahun A.Indah. Pagi-pagi buta, mama papa dan adiknya memberikannya ucapan selamat
Nanda : selamat ulang tahun sayang...semoga kamu jadi lebih dewasa yah (memeluk A.Indah)
Indah : happy birthday yah kakak, aku nggak punya kado. Soalnya pusing mau beliin apaan, selera kakak abstrak sih. Hahaha
Irfan : happy birthday yah sayang, sekarang kamu tuh udah gede, nggak boleh nakal-nakal lagi yah !
A.Indah : makasih yah semua
Indah : sama-sama kakak (memeluk A.Indah) ya udah, aku mau pergi dulu yah (mencium tangan nanda dan irfan lalu bergegas meninggalkan kamar A.Indah)
Nanda : kamu mandi sana! Jangan lupa nanti malam kita ada acara makan malam buat ngerayain ulang tahun kamu
A.Indah : aku boleh undang teman aku nggak ma? Aku mau ngenalin ke mama sama papa.
Irfan : boleh kok. Tapi jangan banyak-banyak yah. Soalnya ini acara keluarga.
A.Indah : sip papa
Nanda : ya udah, mama sama papa mau ke kantor dulu yah
            Nanda dan irfan pun meninggalkan kamar a.indah. tiba-tiba hp a.indah berdering
A.Indah  : wah...lukman (mengangkat telphone) haloo
Lukman : selamat pagi sayang..happy birhday yah
A.Indah : makasih syg, oh iya nanti malam kamu datang yah ke acara makan malam keluarga aku. Aku mau ngenalin kamu sama mama papa. Kamu juga ngajak kakak ama mama kamu yah.
Lukman : oke deh..siap bos
A.Indah : ya udah aku mau mandi dulu yah..byee (mematikan telephone)
Latar (Rumah A.Indah, di ruang makan,)
            Di ruang makan, terlihat seluruh keluarga A.Indah berkumpul. Mereka semua terlihat bahagia namun A.Indah terlihat gelisah.
Nanda : Kamu kenapa sayang? Kok gelisah gitu sih? Lagi nunggu seseorang yah?
A.Indah: Iya.. nih Ma.  Orang yang pengen aku kenalin ama Papa dan Mama belum datang.
Nanda : Yah. Sabar aja. Mungkin di jalan lagi macet.
(Terdengar bunyi bel)
A.Indah           : Ohh.. mungkin itu dia Ma.. (Berlari menuju pintu)
(Latar : Teras)
A.Indah : Hay... Akhirnya kamu datang juga. Tau nggak aku tuh udah nungguin kamu dari tadi. Takut kamu kenapa-kenapa di jalan.
Lukman: Tapi, aku kan sekarang udah ada disini, jadi kamu nggak perlu khawatir lagi.
(A.Indah tersenyum) (Matanya pun tertuju pada orang yang ada di samping Lukman)
Lukman: Oh.. iya. Kenalin ini Mama dan Kakak aku. (Nunjuk bergantian antara Zizah dan Asni)
(A.Indah salaman dengan Asni dan Zizah)
A.Indah           : A.Indah, Tante... A.Indah, Kak
Zizah : happy birthday yah nak, semoga panjang umur dan sehat selalu
a.indah : amin... makasih tante
Asni     : Oh... jadi ini yah, Panda yang diceritain ama Lukman. Cantik-cantik kok dibilangin Panda, sih? Maafkan Adik kakak yah..
A.Indah           : Nggak papa kok Kak, malah aku suka kok. Oh, iya.. ampe lupa. Silahkan masuk Kak, Tante, Lukman
(Latar : Di dalam rumah A.Indah)
Indah : kak a.indah kok lama banget sih, emangnya yang datang itu siapa? Aku jadi penasaran deh..
Nanda : kayaknya mama tahu deh siapa yang datang
Indah  : siapa ma???????
Nanda : kayaknya orang itu spesial deh buat dia
Indah  : spesial ma?? Apa jangan-jangan orang itu pacarnya kak indah?
Nanda : mungkin aja....karena orang itu mau dikenalin sama kita..
(indah masuk bersama keluarga lukman)
a.indah            : ma, pa kenalin ini lukman, pacar aku
(suasana menjadi hening mencekam)
Terlihat kedua orang tua indah dan lukman saling menatap dengan tajam.
Indah  :ma, pa, kenapa? (mengguncang tangan nanda dan irvan)
Terlihat a.indah dan lukman terheran-heran dengan suasana tersebut. A.indah pun bertanya
a.indah            : ma, kenapa? Apa mama sudah kenal dengan mereka sebelumnya?
Ananda           : bukan kenal lagi, mereka adalah orang yang telah menjelek-jelekkan hotel kita.
Asni     : menjelek-jelekkan?? Maaf ya, tante bukannya sebaliknya kalian yang telah menghancurkan kebahagiaan keluarga kami?
Lukman         : stop, sebenarnya ada apa sih, aku nggak ngerti
Azizah : memangnya kamu nggak ngerti ya lukman, mereka itu adalah orang yang menyebabkan papa kamu meninggal.
Irvan   : maaf, ya. Apa maksud perkataan anda? Saya sama sekali tidak mengerti.
Asni     : nggak usah pura-pura nggak tahu deh om, om yang sudah menyebabkan papa saya meninggal!!!!!!, DASAR PEMBUNUH!!!!!!!!!!!!
Indah  : maksud kakak apa sih, bilangin papa saya pembunuh, itu mulut dijaga dong
Asni     : lancang sekali kamu bicara seperti itu, kamu kira kamu siapa, kamu itu hanya anak isungan yang nggak tahu apa-apa
a.indah            : STOPP, kalian kenapa sih, hari inikan hari ulang tahun aku, hari yang paling membahagiakan buat aku, bukan kayak gini(menangis), apa susahnya sih ngomong baik-baik....
asni     : sudah lukman, ayo kita pulang saja. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, ayo ma
lukman          : maafin aku ndah....aku nggak bisa buat apa-apa dulu sekarang..(sambil menatap a.indah yang mengangis tersedu-sedu)
suasana yang tadinya panas menjadi hening dengan berlalunya keluarga lukman meninggalkan kediaman a.indah.
(latar di rumah nanda)
Irvan : Indah, kenapa kamu nggak cerita kalau ternyata pacar kamu itu adalah anak dari saingan perusahaan kita.
Nanda : iya, pokoknya mama gak menyetujui hubungan kamu dengan pria itu.
a.indah            : tapi ma (sambil menangis)....
nanda: kamu nggak liat, bagaimana keluarga mereka menjelek-jelekkan keluarga kita?
Irvan : memangnya gak ada laki-laki lain selain dia.
Andi indah : tapi aku terlanjur sayang sama dia pa..
Irvan   : Sayang… sayang…. (suara marah) Itu hanyalah perasaan sementara aja… besok-besok juga bakalan hilang..
A.Indah           : Tapi, pa.. ini beda. Indah dapat ngerasain perasaan ini beda.
Nanda : Itu hanyalah perasaan yang sementara. Suatu saat perasaan itu akan hilang. Jangan berpikir menggunakan perasaan Ndah ! Gunakan akal sehat mu, biar kamu dapat melihat semuanya dengan jelas!
A.Indah           : Lalu bagaimana dengan Papa dan Mama? Hah? (Muka marah) Apa Papa dan Mama juga pake alasan rasional tanpa perasaan melarang Indah berhubungan dengan Lukman? Apa Mama dan Papa pake pikiran tanpa melibatkan perasaan? Apa Papa dan Mama pikir bagaimana perasaan Indah saat ini?Coba pikirkan Ma, Pa ! Hari ini ulang tahun Indah, hari yang seharusnya membuat Indah bahagia malah menjadi malapetaka buat kita semua. Apa Papa dan Mama nggak mikir?(Muka marah)
Nanda : Indah !!! Jaga bicaramu! Kamu pikir kamu lagi bicara sama siapa Hah? Kami ini orang tuamu. Kami yang telah membesarkanmu dari kecil hingga besar, seperti ini! Apakah kami membesarkan mu untuk melawan orang tua? Apakah pernah kami mengecewakan keputusan yang kami ambil untuk mu? Apakah pernah? (Muka marah)
Irvan   : Indah (melembut), kami tahu hal ini akan sangat berat bagimu.Cobalah berpikir untuk melihat dari sudut pandang kami sekali ini saja. Kami tahu kamu akan memutuskan yang terbaik bagi semuanya. Kita akan membicarakan hal ini  lain kali. Dan maafkan kami karena membuat ulang tahun mu seperti ini.
(Latar : Rumah Lukman)
Terlihat Lukman, Zizah, dan Asni memasuki rumah dengan wajah yang kusut. Masing-masing pun ingin menuju kamar masing-masing. Lukman masih berdiri di antara kamar.
Lukman         : Tungggu, Kak, Ma. Ada yang pengen Lukman tanyain
(Asni dan Zizah pun berhenti untuk mendengarkan Lukman)
(mereka pun duduk di kursi ruang keluarga)
Zizah   : Ada apa nak? Apa hal itu berkaitan dengan kejadian tadi?
Lukman: Iya Ma, sebenarnya Lukman nggak ngerti apa yang terjadi tadi di rumah Indah.
Asni     : Sudahlah, Luk… Nggak ada yang perlu dijelasin lagi. Yang jelas loe nggak boleh berhubungan kembali dengan Indah-indah itu. (suara jengkel)
Lukman         : Tapi, Kak… Lukman nggak pengen ngehakimin diri dulu sebelum Lukman ngedengerin cerita dari kedua belah pihak, jadi Lukman dapat ngemastiin yang mana benar dan mana yang salah.
Zizah   : Baiklah, kalau seperti itu. Asalkan kamu janji akan mengakhiri hubunganmu dengan Indah jika sudah mendengar cerita ini. (sambil mengingat masa lalu). Dulu, papa a.indah adalah sahabat karib papa, mereka berdua bersama sama membangun sebuah hotel yang bernama star world…
Lukman         : kalo  dulunya memang bersahabat, truss kenapa sekarang bermusuhan??
Asni     :  mereka menghianati papa!!
lukman: maksudnya???
Azizah : pak irvan mengambil alih hotel tersebut saat hotel mulai berkembang pesat, padahal papa yang telah bekerja keras dan menghabiskan uang dan waktunya untuk membesarkan hotel itu. Hingga akhirnya papa kena serangan jantung karena maalaah itu.
Lukman         : kenapa baru sekarang mama bilang??
Asni     : makanya, sekarang jauhi perempuan itu dan p.kirkan cara untuk mengalahkan mereka.   
            Setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya, lukman berfikir apa yang harus dilakukan. Apakah ia harus mengikuti kemauan keluarganya ataukah mempertahankan cintanya pada a.indah. namun dalam hati kecilnya ia sangat mencintai kekasihnya. Karena tidak sanggup menanggung bebennya sendirian, lukmun pun menemui sahabatnya nining, untuk meluapkan segala perasaannya.
Latar (teras rumah nining)
Nining: (melihat lukman) tumben malam-malam gini mau ketemu. Ada apa? Ada masalah yah?
Lukman : nggak kok. Cuma pengen ketemu aja
Nining : aah… kamu kangen yah sama aku
Lukman : oia, aku mau nanya nih. Kira-kira kalau kamu harus memilih antara cinta dan orang tua. Apa yang akan kamu pilih?
Nining : kalau aku bakal Tanya hati aku dulu.. karena hati tidak akan pernah bohong.memangnya kenapa sih?
Lukman : nggak Cuma nanya aja
Nining (memandang lukman dengan penasaran)
Lukman kemudian berfikir. Apa yang dikatakan sahabatnya itu memang benar. Lukman pun merusaha mendenganrkan kata hatinya. (termenung),
Lukman: ahhh..pusing. Kenapa sih hal seperti ini harus terjadi?!!!
Nining : kenapa ?(kaget)
Lukman : aku mau pulang, sampai ketemu besok!!
Nining : (bengong melihat tingkah lukman)

Latar (Perjalanan ke rumahnya Lukman)
Terdengar bunyi Handphone. Lukman melirik handphone tersebut ternyata yang menghubunginya adalah A.Indah. Dengan rasa enggan ia pun mengangkat handphone tersebut.
Lukman         : Halo?? (suara enggan)
A.lndah           : Halo?? Lukman?? Ini kamu? (suara sedih)
Lukman         : Ya… ada apa nelpon?
A.Indah           : Nggak ada apa-apa. Cuman pengen tahu kabar kamu aja.
Lukman         : Kabarku baik-baik saja Indah. (terdiam sejenak) Indah, boleh aku minta tolong?
A.Indah           : Apa?
Lukman         : Tolong jangan hubungi aku untuk sementara ini.
A.Indah           : Kenapa? (Kaget)
Lukman         : Aku butuh waktu untuk mencerna dan memikirkan segala yang telah terjadi.
A.Indah           : Ba..ba…baiklah kalau begitu.
Lukman         : Maafkan aku Indah… (menutup telpon)
Semenjak hari itu, Lukman berfikir keras dan berusaha mencari jalan keluar dari masalahnya itu. Ia menepati kata-katanya pada Indah untuk tidak menemuinya. Hari ini sudah genap 2 minggu Ia memikirkan semua yang terjadi tapi tetap saja tidak menemukan jawabannya.
Latar (Taman)
Lukman         : Astaga… ini sudah 2 minggu. Tapi kenapa aku belum menemukan jawabannya sih?? (suara frustasi) (menggosok kepalanya)
Lukman         : Ya.. Allah sebenarnya apa sih yang kurasakan? Apa yang harus kulakukan?? (Memejamkan mata)
Tanpa disadarinya, Indah, adik dari A.Indah menghampiri Lukman.
Indah  : Hey… kau! (berdiri di depan Lukman)
Lukman         : (membuka mata) (kelilipan) Ah??Oh.. kau. Ada apa? (wajah datar)
Indah  : Ada apa?? (wajah marah) Kamu masih bisa berkata ada apa? Hah? Gara-gara kamu dan keluargamu itu, orang tuaku dan kakakku bertengkar hamper tiap hari. Apa kau tahu? Ohh… huh.. (mendengus) tentu saja kau tau, kau kan pacar Kakakku, yang membuatnya bertengkar dan berkelahi dengan orang tuanya. Asalkan kamu tahu ya?? (wajah marah) (tangan menunjuk muka Lukman) Kakakku itu nggak pernah ngelawan orangtua. NGGAK PERNAH SEKALIPUN. Huh.. Hanya karena kamu.. Apa sih hebatnya kamu itu sampai-sampai Kakakku yang penurut menjadi pembangkang? Hah?? Dasaar… Terima kasih sudah membuat keluargaku hancur. Terima Kasih… (suara ketus) (berbalik memunggungi Lukman) (Muka berbalik ke Lukman)
Indah  : Oh.. iyaa.. gue hampir lupa. Selamat karena telah berhasil membalaskan dendam keluargamu ke keluargaku sehingga semuanya menjadi hancur. Selamat(suara sinis)(mata berkaca-kaca)..
Lukman hanya dapat tertegun..
Lukman         :……………………….
Latar (Perjalanan pulang)
Lukman         :  (Berjalan sambil bengong) Apa yang harus ku lakukan?? Kenapa bisa menjadi seperti ini? Indah malah musuhan ama orang tuanya. Apa yang harus ku lakukan?? (wajah strezt) Ahhh… Shit !!
Lukman         : Mengapa harus seperti ini? Ahhh…
Tanpa sadar Lukman ke rumah Nining.
Nining : lukman, ngapain kesini???
Lukman terdiam.
Nining : cerita aja lagi, kita kan sahabat
Lukman: rasanya sekarang seperti menelan buah simalakama.
Nining : buah simalakama? Kok dramatis banget sih?
Lukman         : Gini nih Ning… Loe nggak boleh ceritain kepada siapapun oke??
Nining : Sipp… aku kan best friendmu..
Lukman         : Ceritanya gini nih, kamu tau kan A.Indah yang pernah ku certain itu?
Nining : Tau lah.. itukan pacarmu itu? Si Panda?
Lukman         : Yah… kamu tau? Orangtuaku dan Orangtuanya adalah musuh? Klasik banget nggak sih? Singkatnya hubungan kami tu, nggak direstuin.
Nining : Memangnya orangtua loe dan dia tuh musuhan, karena apa?
Lukman         : Menurut ortu gue tuh, mereka dulu sebenarnya sahabatan. Cuman, karena ortu Indah ngehianati ortu gue. Sebenarnya sih, urusan ngehianatinnya itu nggak papa, cuman karena hal itu, ayahku meninggal. (Wajah murung, setengah melamun)
Nining : Apa? Gara-gara itu? (kaget)
Lukman         : Yah.. gara-gara itu.
Nining : lalu bagaimana dengan perasaanmu sekarang?
Lukman         : Aku nggak tau..
Nining : Apa kamu menyalahkan Indah?
Lukman         : (diam sejenak) (setengah melamun) nggak.
Nining : Apakah kamu menyalahkan Indah?
Lukman         : Nggak
Nining : Jadi, kalau gitu nggak ada masalah
Lukman         : Tapi Ning, (menghadap Nining). Gara-gara masalah itu Indah dan ortunya terus bertengkar. Aku nggak mau Indah jadi seperti itu. Aku nggak mau Indah bertengkar dengan orang tuanya.
Nining : Terus loe pengennya apa?
Lukman         : Gue maunya Indah baikan ama orang tuanya.
Nining : Tapi??
Lukman         : Tapi, aku nggak tau harus gimana. Gue nggak mau dia pergi dari gue. Tapi gue juga nggak dia melawan orang tuanya. (Frustasi)
Nining : Hmmp.. (Melihat keluar). Loe menyayanginya bukan?
Lukman         : Ya.. tentu saja
Nining : Loe pengen yang terbaik buat dia?
Lukman         : Tentu saja
Nining : Kalau begitu buang egomu. Loe pengen dia bahagia dan nggak ngelawan orangtua bukan? Tinggalkan dia. Lepaskan semua keinginan mu.. ohh.. bukan, lepaskan semua egomu. Aku yakin kamu tahu, perasaan itu dapat berubah. Jangan kamu paksa Indah memilih antara kamu atau orangtua dan masa depannya. Biarkan dia pergi.
Lukman         : (berdiri) Tapi aku nggak bisa, Ning ! Aku nggak bisa ! Kamu pikir semudah itu apa? Memang gampang ngomong tapi susah sekali ngelakuinnya Ning. (marah) Baru memikirkannya saja aku sudah nggak kuat. Aku pengen yang terbaik buat dia.
Nining : (Ikut berdiri) Justru karena itu. Justru karena itu, Luk. Loe pengen bukan yang terbaik buat dia? Tinggalkan dia. Biarkan dia hidup damai dengan keluarganya. Perasaan itu Cuma untuk sementara saja Luk. Apa kamu bisa jamin? Perasaanmu yang ada saat ini sama kuatnya dengan yang ada di masa depan? Sudah banyak yang aku lihat Luk, memang saat ini dia dan kamu merasa dapat bertahan. Tapi tungu 1 atau 2 tahun lagi. Semuanya akan berubah. Dan loe pengen ngerusak semua itu?
Lukman         : Gue nggak bisa NIng… Gue nggak bisa (kembali duduk)
Nining : Yakinlah pada dirimu. Loe pasti bisa. Gue akan bantu loe kok.
Lukman         : Tapi gimana? Dia udah percaya banget ama gue.
Nining : (terdiam sejenak) gue tau! Kita gunakan kepercayaannya itu.
Lukman         : Maksud Loe?
Nining : Kita hancurkan kepercayaannya.
Lukman         : Tapi gimana?
NIning : (Tersenyum)
Latar (taman)
Indah  : Kak .. ayoo (menarik tangan A.Indah)
A.Indah           : Emangnya kita mau kemana?(berusaha melepaskan tangannya dari Indah)
Indah  : Ke taman. Ayo.. jalan-jalan. Kita udah nggak pernah hang out bareng lagi. Daripada suntuk di rumah. Yukk
A.Indah pun mengikut Indah ke taman. Di taman ia bermain bersama Indah.
Indah  : Kak.. aku pengen ke toilet ini nih. Aku pergi ke WC umum dulu yah?
A.Indah           : Iyaa… Cepaten yah?
Indah  : Sip.. (mengacungkan jempol)
A.Indah pun melihat sekeliling. Di lihatnya sosok yang sangat ia rindukan sedang duduk di bangku taman. Ia pun ingin pergi ke sana. Namun ketika kakinya baru akan melangkah, dilihatnya seorang cewek menghampiri Lukman. Dan Lukman pun tertawa melihatnya. Dilihatnya mereka berdua saling suap kerupuk.
Tanpa disadari A. Indah, Asni sudah ada di sampingnya.
Asni     : Kamu lihat?
A.Indah           : (balik melihat Asni)
Asni     : Kamu lihat dia bisa berbahagia dan tersenyum tanpamu? Bahkan selama lebih dari 2 minggu ini, dia dekat dengan cewek itu. Kamu tau? (tersenyum sinis)
A.Indah           : Apa? (kaget)
Asni     : Oh.. ya tentu saja kamu nggak tau. Kamu kan udah nggak pernah hubungin dia selama 2 minggu ini bukan? Bukannya dia yang memintamu melakukannya?? Dan sekarang kamu tahu alasannya. Aku berikan kamu saran. Sebaiknya kamu tinggalin adik gue. Loe lihat sendiri kan dia bisa bahagia tanpamu? Dia bisa tersenyum tanpamu. Bahkan dengan banyaknya masalah yang dia hadapi saat ini, karena adanya cewek itu dia masih bisa tertawa. Loe tinggalin aja dia. (berbalik menghadap Indah)
Namun Indah sudah berjalan menjauhi Asni dan bergerak menuju Lukman dan Nining.
Lukman         : Jadi seperti itu? yah?? Hahahahaha (tersenyum)
Nining : Betul.. betul seperti itu… (tersenyum)
Lukman          dan Nining tertawa, namun Nining tiba-tiba berhenti tertawa matanya tertuju pada A.Indah. Lukman heran kemudian memperhatikan apa yang diperhatikan Nining.
Lukman         : A. Indah… (lirih)
A.Indah           : Jadi, ini yang kamu bilang waktu untuk memikirkannya? Jadi ini yang kamu maksud? (Muka campur aduk, ada sedih dan marah)
Lukman         : Ya.. ini yang ku maksud. (matanya menatap mata A.Indah)
A.Indah           : A…aa..pa? (tersedak)(air mata menggenang)
Lukman          : Yahh… ini yang kumaksudkan. Ini yang kumaksudkan untuk memikirkannya. Kamu lihat sendiri aku bahagia bisa bersama dengan dia (menunjuk Nining). Kamu tidak tahu? Selama ini aku hanya ingin membalas dendam padamu dan keluargamu? Huh.. (mendengus) tentu saja kamu tidak tau. Karena kamu itu hanyalah seorang cewek bodoh yang percaya pada seseorang begitu saja.
A.Indah           : Bohongg.. (menangis) itu semua bohong (mengusap matanya)
Lukman         : Bodoh… ini tidak bohong bodoh ! Ini semua nyata.
A.Indah           : (berhenti menangis) kalau betul ini nyata, (marah) tatap mataku. Tatap dan katakan selama ini aku membohongimu. Katakan selama ini aku hanya mempermainkanmu.
Lukman         : (mendesah) (menatap mata A.Indah) Ya.. selama ini aku membohongimu dan hanya mempermainkanmu. (suara dingin)
A.Indah           : (Menarik napas) (wajah datar) Baiklah kalau seperti itu. Kita putus. Terima kasih karena telah menjadi kenangan terindah bagiku walaupun itu hanyalah kebohongan. (berbalik menjauhi Lukman) (menangis)
(Asni menghampiri A.Indah)
Asni     : Lupakanlah dia. Dan berbahagialah.. (Pergi kea rah Lukman)
Indah terlihat berlari menghampiri A.Indah yang masih menangis.
Indah  : kak… kak.. kakak nggak papa?
A.Indah           : Nggak papa.(Suara dingin) Ayo pulang (berjalan pulang)
Indah berbalik melihat Lukman. Kemudian berbalik dan pulang. Di belakang punggungnya terlihat tanda Peace.
Lukman         : Maafkan aku Panda…. (berkaca-kaca)
Beberapa hari setelah kejadian itu, terlihat A. Indah menyendiri di taman
A.Indah           : Akhirnya malah menjadi seperti ini (Mendesah) Ternyata benar apa yang dikatakan papa. Perasaan ini hanyalah untuk sementara saja. (Tersenyum) Aku hampir saja melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku. (Menatap langit) Yah.. terima kasih Lukman.. berkat kau aku dapat menyadarinya. (Tersenyum) Aku tahu, kejadian kemarin itu hanyalah rekayasamu. Aku dapat melihat dimatamu. Tapi, kau benar kita berdua memang tidak ditakdirkan. (Tersenyum) Jadi , terima kasih karena membuatku menyadari hal yang paling penting dihidup ini adalah membahagiakan orang tuaku dan meraih cita-citaku. Terima kasih….
THE END








0 comments:

Post a Comment